KARYA ILMIAH
Karya
ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper)
adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi
kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Menurut pengertian lain karya ilmiah adalah tulisan yang berisi argumentasi
penalaran keilmuan yang dikomunikasikan lewat bahasa tulis yang formal dengan
sistematis-metodis dan menyajikan fakta umum serta ditulis menurut metedologi
penulisan yang benar. Karya ilmiah ditulis dengan bahasa yang konkret, gaya
bahasanya formal, kata-katanya teknis dan dan didukung fakta yang dapat
dibuktikan kebenarannya.
Karya
ilmiah mempunyai 3 ciri yaitu :
- Karya
ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual
objektif). Artinya sesuai dengan objek yang diteliti.
- Bersifat
metodis dan sistematis.
- Menggunakan
ragam bahasa ilmiah yang baku dan formal, bahasanya bersifat lugas agar tidak
- menimbulkan penafsiran dan makna ganda.
Macam-macam Karya Ilmiah :
a) Karya
Ilmiah Pendidikan Karya Ilmiah pendidikan digunakan untuk tugas meresume
pelajaran, serta persyaratan mencapai suatu gelar pendidikan, karya ilmiah
terdiri dari :
- Paper
( Karya Tulis)
- Pra
SkripsiSkripsi
yaitu karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat
orang lain.
- Thesis
yaitu karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi.
- Disertasi
yaitu karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan
oleh penulis berdasar data dan fakta yang sahih dengan analisi yang terinci.
b)
Karya
Ilmiah Penelitian Karya ilmiah penelitian terdiri dari:
- Makalah
seminar
- Laporan
hasil penelitian
- Jurnal
Penelitian
Contoh karya tulis ilmiah
GAMBARAN
PENGETAHUAN IBU DENGAN ANAK MENDERITA INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) DI
DESA TAJUK, KECAMATAN GETASAN, KABUPATEN SEMARANG
Abit Mawan Dayoko,
Ns. Sakti Oktaria Batubara S.Kep., M.Kep
Prodi Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Kristen
Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60
Salatiga
Absrak
Desa Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang terletak di lereng
gunung merbabu dengan ketinggian 1500 - 1737m diatas permukaan laut.
Kota terdekat adalah Salatiga dengan jarak kurang lebih 60 km. Mayoritas
penduduk bekerja sebagai petani. Desa tajuk yang memiliki 13 dusun ini hanya
memiliki tiga Sekolah Dasar yaitu SD Negri 1 Tajuk, SD Kristen Karmel 1
Ngaduman dan MI. Rata-rata pendidikan terahir masyarakat Tajuk adalah
Sekolah Dasar. Jarak SD/MI ini cukup jauh dari kota dan minim
fasilitas pendidikan sehingga menimbulkan rendahnya pendidikan pada sejumlah
masyarakat.
Peran wanita selain sebagai ibu rumah tangga yang harus merawat anak.
Pada kondisi rendahnya pendidikan dan informasi cara merawat anak mengakibatkan
sebanyak 26,4% dengan jumlah 73 anak balita di Desa Tajuk Kecamatan Getasan
Kabupaten Semarang menderita Infeksi Saluran pernapasan Akut (ISPA). Dari data
yang tercatat oleh bidan Desa Tajuk sejak bulan Oktober hingga Januari, ISPA
selalu menduduki peringkat teratas dalam 10 besar penyakit yang diderita
masyarakat Desa Tajuk.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan Ibu
yang anaknya menderita ISPA. Populasi penelitian adalah Ibu yang memiliki anak
usia 1 bulan hingga 5 tahun di Desa Tajuk. Sampel penelitian dipilih
menggunakan total sampling sebesar 73 orang.
Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 73 responden menunjukkan bahwa
sebanyak 58 orang (79,5 %) responden berpengetahuan kurang. Sedangkan responden
yang berpengetahuan baik sebanyak 15 orang (20,5%). Hal ini kemugkinan besar
diakibatkan rendahnya pendidikan responden yaitu SD 64 orang (87,67%) tidak
sekolah 4 orang (5,48%) dan yang lainnya SMP dan SMA.
SEMI ILMIAH
Semi
Ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan menurut
metodologi panulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya
bahasanya formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat
dibuktikan benar atau tidaknya. Semi ilmiah ini juga merupakan sebuah penulisan
yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya pun tidak
semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang
sintesis-analitis karena sering dimasukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari
karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak
digunakan misalnya dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan
cerpen. Karakteristiknya berada diantara ilmiah.
Ciri-ciri Semi Ilmiah:
- Emotif : kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak
sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi
-
Persuasif
: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi
sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
- Deskriptif
: pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
- .Kritik
tanpa dukungan bukti.
Contoh
Artikel Semi Ilmiah
Jadilah Sahabat Bumi
Apakah
kita pernah tersadar dimanakah kita sekarang ini? Kita sebagai manusia hidup di
Bumi mulai dari lahir, kecil, beranjak dewasa, sampai kita meninggal. Kita
sangat berhutang budi pada Bumi, planet tempat tinggal kita yang tercinta ini.
Tetapi, berapa banyak kita telah mengotori Bumi, merusak Bumi, dan membuat Bumi
ini menjadi tidak indah lagi? Kadang-kadang kita tidak sadar bahwa perbuatan
kita sangat merusak Bumi dan terkesan tidak berterima kasih pada Bumi yang
telah berjasa banyak pada Bumi.
Oleh
karena itu, kita harus mulai mengubah hidup kita agar perbuatan kita ini tidak
lagi merusak Bumi. Tentunya kita adalah manusia yang tidak dapat melakukan
semua hal. Jadi, kita cukup melakukan perbuatan yang dapat kita lakukan dan
tidak perlu memaksakan diri. Jika kita hanya dapat berbuat hal-hal yang
sederhana, ya kita lakukan hal sederhana tersebut. Jangan hanya karena hal
sederhana yang bis kita lakukan, kita malu untuk melakukannya sehingga kita
tidak melakukan apa-apa. Tetapi juga kita harus mengembangkan diri supaya bisa
melakukan hal yang lebih besar lagi. Yang terpenting adalah niat dan
keikhlasan.
Hal-hal
kecil yang dapat kita lakukan misalnya adalah membuang sampah pada tempatnya,
melakukan penghematan listrik, menghemat Bahan Bakar Minyak dan masih banyak
lagi.Mungkin kita sudah bosan dengan kata-kata "Buanglah Sampah Pada
Tempatnya". Kita mendengar kata-kata itu sejak kita kecil sampai dewasa.
Tetapi apakah kita sudah melakukan hal yang kita anggap sederhana tersebut?
Mungkin ya, mungkin tidak. Kadang-kadang untuk sampah yang besar kita ingat,
tetapi jika sampahnya kecil seperti sobekan kertas, plastik, atau bungkus
snack, kita membuangnya begirtu saja. Jika kita ada di kelas, maka kita taruh
sampah tersebut dikolong meja. jika ada diangkot maka ditaruh dibawah tempat
duduk.
Hal
itu tidak hanya dilakukan oleh anak-anak, tetapi juga oleh orang dewasa. Itu
menandakan bahwa yang terpenting adalah kesadaran diri. Usia tidak berpengaruh
pada sikap seseorang. Yang paling berpengaruh adalah kesadaran. Itu yang paling
penting. Begitu juga dengan penggunaan listrik dan air. Kita selalu menganggap
bahwa lebih banyak orang yang menngunakan air lebih banyak dari diri kita
sendiri sehingga kita berpikir kalaupun kita menghemat, tetap saja tidak akan
berguna. Itu adalah pemikiran yang salah. Jika semua orang berfikir itu, maka
tidak akan ada yang berhemat bukan? Kita harus menanamkan pikiran segala
sesuatu hal yang baik itu harus dimulai dari diri kita sendiri. Jangan menunggu
orang lain untuik berbuat hal kebaikan.
Oleh
karena itu, maka untuk menjaga lingkungan kita ini, lingkungan Bumi kita yang
tercinta ini, lakukanlah suatu hal yang kecil karena sesuatu yang besar itu
tidak ada sebelum ada hal yang kecil. Jika hal kecil itu dilakukan oleh banyak
orang, maka hal kecil itu akan menjadi hal yang besar. Jika seribu orang
membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan, maka daerah tersebut
akan menjadi bersih. Tetapi jika seribu orang membuang sampah sembarangan, maka
tentunya daerah itu akan sangat kotor sekali.
Jadi, janganlah pernah meremehkan hal-hal kecil seperti menghemat listrik,
menghemat air, menghemat BBM, atau membuang sampah pada tempatnya. Lakukan
mulai dari diri sendiri lalu tularkanlah pada orang-orang disekitar anda.
Jadilha sahabat Bumi dan cintailah Bumi ini. Semoga jika kita telah melakukan
hal terbaik yang bisa kita lakukan, Bumi ini kembali indah, sejuk, segar dan
udaranya nyaman sehingga ita semakin senang hidup di Bumi ini.
KARYA NON ILMIAH
Karya non ilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya
tidak didukung fakta umum, ditulis berdasarkan fakta pribadi, umumnya bersifat
subjektif, gaya bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan
popular. Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa
kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh
dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks,
setting dan sebagainya.
Ciri-ciri Karya Non Ilmiah:
- Bersifat
persuasif
- Ditulis
berdasarkan fakta pribadi
-
Fakta
yang disimpulkan subyektif
- 4Bersifat
imajinatif
- Gaya
bahasa konotatif dan populer
-
Situasi
didramatisir
- tidak
memuat hipotesis
- Penyajian
dibarengi dengan sejarah
Contoh
karya non ilmiah
Ayo
Jangan Malas Cuci Tangan
Menjaga
kesehatan tubuh bisa dimulai dari hal-hal yang paling sderhana. Mencuci tangan
misalnya. Mulai sekarang jadikan cuci tangan sebagai bagian dari gaya hidup
Anda.
Tangan
adalah organ tubuh yang paling vital untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Dari
tangan inilah akan tercipta karya-karya indah. Namun, dari tangan jugalah
berbagai penyakit bisa menular.
Tanpa
disadari aktivitas sehari-hari membuat tangan selalu bersentuhan dengan benda-benda,
mulai pulpen, keyboard computer, gagang pintu dan benda-benda lain. Semenara
itu, kita tidak pernah tahu, apakah benda-benda yang kita pegang tersebut bebas
kuman dan virus?
Nah,
untuk mencegah bakteri atau virus berpindah ke dalam tubuh, ada baiknya lakukan
cui tangan, khususnya sebelum dan sesudah makan. Ditengah maraknya berbagai
virus baru belakangan ini, cuci angan menjadi salah satu senjata dasar untuk
mengatasinya.
Manfaat
cuci tangan untuk kesehatan memang sudah diakui. Namun, masih banyak orang yang
enggan melakukannya. Padahal, seiring aktivitas yang Anda lakukan, tangan pun
akan dipenuhi kuman, bakteri, dan virus yang sudah siap memasuki tubuh Anda.
Tak
harus masuk melalui mulut, tapi bisa melalui mata atau hidung. Penyakit infeksi
umumnya menyebar melalui kontak tangan ke tangan, termasuk demam biasa (common
cold), flu dan beberapa kelainan system pencernaan seperti diare.
Cuci
tangan juga diwajibkan sebelum dan sesudah menyiapkan makanan, terutama sebelum
dan secepatnya setelah memegang daging mentah, ayam atau ikan. Mencuci tangan
juga menjadi sangat penting sebelum makan, setelah menyentuh hidung, setelah
batuk atau bersin ke tangan, sebelum atau setelah menangani luka atau
sayatan, sebelum atau sesudah menyentuh orang sakit atau terluka.
Dan
yang tidak kalah penting adalah setelah menangani sampah. Mencuci tangan dapat
mencegah sakit pada anak. Utuk itu, biasakan cuci tangan pada anak sejak dini.
Untuk membiasakan anak mencuci tangan, berikan contoh. Cucilah tangan bersama
anak.
CONTOH WACANA DENGAN EYD YANG BENAR
KOMPAS.com
- Kesalahan merupakan hal yang wajar dilakukan siapa saja. Yang penting
adalah bagaimana kita belajar dari kesehatan itu dan tidak mengulanginya lagi
di kemudian hari.
Hal
ini ternyata berlaku juga bagi si kecil. Menurut psikolog anak dan keluarga
Anna Surti Ariani, meski masih sangat belia, anak harus sudah diajarkan belajar
dari kesalahan yang dia perbuat.
"Cara
mengajarkannya, yaitu dengan membiarkan anak bertanggung jawab atas kesalahan
yang dibuatnya," katanya saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.
Nina,
sapaannya, mencontohkan, misalnya saat anak menumpahkan minumannya, seharusnya
anak diminta untuk membersihkan kotoran yang diakibatkannya. Menurut Nina,
memarahi anak atas kesalahannya tidak terlalu memberikan efek pembelajaran.
Namun,
imbuhnya, saat meminta anak bertanggung jawab atas kesalahannya, orangtua juga
perlu memberikan bimbingan. Caranya yaitu dengan mendampinginya seraya
mengajaknya berpikir apa kesalahannya.
"Dengan
begitu, anak bisa mengerti kesalahannya dan berusaha tidak menguranginya lagi.
Anak juga lebih mengerti apa yang perlu dia lakukan supaya tidak mengulangi
kesalahan itu," jelas psikolog lulusan Fakultas Psikologi Universitas
Indonesia ini.
Lebih
lanjut Nina menuturkan, setelah anak bertanggung jawab atas kesalahannya,
orangtua sebaiknya juga memberikan pujian. Pujian ini diperlukan agar anak
mengerti apa yang dilakukannya sudah benar.
Pujian,
kata Nina, akan membuat anak lebih percaya diri. Ini juga dibutuhkan untuk
menghindari rasa minder setelah melakukan kesalahan dan dimarahi.
"Kesalahan
bisa diperbaiki, intinya anak harus mengerti konsep itu," pungkasnya.
Sumber :
- http://frackasyster.blogspot.com/2013/01/contoh-karya-tulis-ilmiah-tentang.html
-
http://faisal69-bhuleisme.blogspot.com/2010/11/wacana-semi-ilmiah.html
- http://ekhafr.blogspot.com/2013/03/perbedaan-karya-ilmiah-dan-semi-ilmiah.html
-
http://kumpulan-cerpen.blogspot.com/2005/12/sang-primadona.html
-
http://health.kompas.com/read/2013/10/20/1142480