Sabtu, 15 Maret 2014

PENALARAN DEDUKTIF




Penalaran Deduktif, yaitu adalah cara berpikir dengan berdasarkan suatu pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan.

Macam-Macam Silogisme di dalam Penalaran Deduktif:

Di dalam penalaran deduktif terdapat entimen macam silogisme, yaitu silogisme kategorial, silogisme hipotesis, silogisme alternatif dan silogisme entimen.

1. Silogisme Kategorial

Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.

Silogisme kategorial terjadi dari tiga proposisi, yaitu:
Premis umum              : Premis Mayor (My)
Premis khusus             : Premis Minor (Mn)
Premis simpulan          : Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.

Contoh silogisme Kategorial:
My       : Semua mahasiswa adalah lulusan SLTA
Mn       : Badu adalah mahasiswa
K         : Badu lulusan SLTA

My       : Tidak ada manusia yang kekal
Mn       : Socrates adalah manusia
K         : Socrates tidak kekal

My       : Semua mahasiswa memiliki ijazah SLTA.
Mn       : Amir tidak memiliki ijazah SLTA
K         : Amir bukan mahasiswa

2. Silogisme Hipotesis

Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis. Konditional hipotesis yaitu, bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.

Contoh :
My       : Jika tidak ada air, manusia akan kehausan.
Mn       : Air tidak ada.
K         : Jadi, Manusia akan kehausan.

My       : Jika tidak ada udara, makhluk hidup akan mati.
Mn       : Makhluk hidup itu mati.
K         : Makhluk hidup itu tidak mendapat udara.

3. Silogisme Alternatif

Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.

Contoh
My       : Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Mn       : Nenek Sumi berada di Bandung.
K         : Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.

My       : Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Mn       : Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
K         : Jadi, Nenek Sumi berada di Bandung.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar