Jumlah IP address yang tersedia
secara teoritis adalah 255×255x255×255 atau sekitar 4 milyar lebih yang harus
dibagikan ke seluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia. Pembagian
kelas-kelas ini ditujukan untuk mempermudah alokasi IP Address, baik untuk
host/jaringan tertentu atau untuk keperluan tertentu.
IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni
bagian network (net ID) dan bagian host (host ID). Net ID berperan dalam
identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan host ID berperan
untuk identifikasi host dalam suatu network. Perbedaan tiap kelas adalah pada
ukuran dan jumlahnya. Contohnya IP kelas A dipakai oleh sedikit jaringan namun
jumlah host yang dapat ditampung oleh tiap jaringan sangat besar. Kelas D dan E
tidak digunakan secara umum, kelas D digunakan bagi jaringan multicast dan
kelas E untuk keprluan eksperimental. Perangkat lunak Internet Protocol
menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa bit pertama dari
IP Address. Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut :
Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan
panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address
kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 127 network
dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host (255×255x255). IP
address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar, IP
kelas ini dapat dilukiskan pada gambar berikut ini:
IP address
kelas A
Dua bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga
byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191. Network ID adalah 16 bit
pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID sehingga kalau ada komputer mempunyai
IP address 167.205.26.161, network ID = 167.205 dan host ID = 26.161. Pada. IP
address kelas B ini mempunyai range IP dari 128.0.xxx.xxx sampai
191.155.xxx.xxx, yakni berjumlah 65.255 network dengan jumlah host tiap network
255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.
IP address
kelas B
IP address
kelas C mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN. Tiga bit
pertama IP address kelas C selalu diset 111. Network ID terdiri dari 24 bit dan
host ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan
masing-masing network memiliki 256 host.
IP address
kelas C
IP address kelas C digunakan untuk keperluan
multicasting. 4 bit pertama IP address kelas C selalu diset 1110 sehingga byte
pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai
keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting
tidak dikenal istilah network ID dan host ID.
IP address kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address kelas ini diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255.
Sebagai tambahan dikenal juga istilah Network Prefix, yang digunakan untuk IP address yang menunjuk bagian jaringan.Penulisan network prefix adalah dengan tanda slash “/” yang diikuti angka yang menunjukkan panjang network prefix ini dalam bit. Misal untuk menunjuk satu network kelas B 167.205.xxx.xxx digunakan penulisan 167.205/16. Angka 16 ini merupakan panjang bit untuk network prefix kelas.
IP address kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address kelas ini diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255.
Sebagai tambahan dikenal juga istilah Network Prefix, yang digunakan untuk IP address yang menunjuk bagian jaringan.Penulisan network prefix adalah dengan tanda slash “/” yang diikuti angka yang menunjukkan panjang network prefix ini dalam bit. Misal untuk menunjuk satu network kelas B 167.205.xxx.xxx digunakan penulisan 167.205/16. Angka 16 ini merupakan panjang bit untuk network prefix kelas.
Router
adalah perangkat network yang digunakan untuk menghubungkan beberapa network,
baik network yang sama maupun berbeda dari segi teknologinya seperti
menghubungkan network yang menggunakan topologi Bus, Star dan Ring.
Router minimal memiliki 2 network interface. Router ini mengirimkan
paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui
sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan
3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis
OSI.
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).
Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP.
Dapat juga digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Bisa juga digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line misalnya, T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.
Cara Kerja Router
Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router memiliki kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang satu network ataukah berada di network yang berbeda.
Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network maka router akan menghalangi paket-paket keluar.
Contoh Router
Cisco Router merupakan nama yang sudah tidak asing lagi, tetapi disisi lain terdapat nama yang mulai familiar, yaitu MikroTik Router. MikroTik menawarkan kemudahan konfigurasi dan kehandalan fitur dengan harga yang relatif murah.
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).
Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP.
Dapat juga digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Bisa juga digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line misalnya, T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.
Cara Kerja Router
Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router memiliki kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang satu network ataukah berada di network yang berbeda.
Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network maka router akan menghalangi paket-paket keluar.
Contoh Router
Cisco Router merupakan nama yang sudah tidak asing lagi, tetapi disisi lain terdapat nama yang mulai familiar, yaitu MikroTik Router. MikroTik menawarkan kemudahan konfigurasi dan kehandalan fitur dengan harga yang relatif murah.
Disamping
ini adalah gambar MikroTik RB750 yang merupakan Router dengan ukuran kecil dan
harga yang terjangkau (sekitar 350 ribuan) yang dapat kita gunakan untuk
keperluan koneksi jaringan internet dirumah, warnet atau di kantor.
Sumber :
id.wikipedia.org/wiki/Alamat_IP
nunutjoe2.blogspot.com/2009/11/ip-address-adalah.html
http://yopyrinaldi.blogspot.com/2012/03/pembagian-ip-address-kelas-b-c.html
Sumber :
id.wikipedia.org/wiki/Alamat_IP
nunutjoe2.blogspot.com/2009/11/ip-address-adalah.html
http://yopyrinaldi.blogspot.com/2012/03/pembagian-ip-address-kelas-b-c.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar